Selasa, 30 Agustus 2016

Seruan agar Wanita Menyembah Allah

QS AL-Baqarah, 2: 21

Inilah seruan kepada seluruh manusia, baik laki-laki maupun perempuan, agar menyembah Allah Swt. Yang telah menciptakan dan menuntut mereka untuk memurnikan ibadah hanya kepada-Nya.

Ibnu Mas’ud Ra. Bertanya kepada Rasulullah Saw., ‘’Hai Rasulullah, apa dosa besar disisi Allah?’’ Rasulullah Saw. Menjawab, ‘’Engkau menyekutukan Allah, padahal Allah yang telah menciptakanmu.’’ (HR Bukhari Muslim).

Al-Harits Al-Asy’ari Ra. Berkata, Nabi Saw. Bersabda, ‘’Sesungguhnya Allah Swt. Menyuruh Yahya bin Zakaria As. Supaya mengerjakan lima perkara dan menyuruh Bani Israil untuk melaksanakannya, tetapi ia lambat menyampaikan hal tersebut kepada Bani Israil, sehingga ia ditegur oleh Isa As., ‘’Sungguh Allah telah menyuruhmu melaksanakan lima perkara dan menyuruh Bani Israil supaya melaksanakannya. Jika engkau tidak dapat menyampaikannya, maka akulah yang akan menyampaikannya. ‘’Yahya menjawab, ‘’Hai saudaraku, aku khawatir jika engkau yang menyampaikannya, maka aku akan disiksa dan dibinasakan-Nya,’’ Lalu Yahya segera mengumpulkan Bani Israil di Baitul Maqdis hingga memenuhi ruangan masjid. Kemudian dia duduk di atas mimbar seraya berkata, ‘’Allah telah menyuruhku melaksanakan lima perkara: pertama, hendaklah kalian menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya. Kedua, dia menyuruh kalian mengerjakan Sholat. Ketiga, dia menyuruh kalian berpuasa. Keempat, dia menyuruh kalian besedekah. Dan kelima, dia menyuruh kalian berzikir.’’ Rasul Saw. Bersabda, ‘’Dan aku menyuruh kamu melaksanakan lima perkara yang diperintahkan Allah kepadaku, yakni bersatu (berjamaah), mendengar dan menaati pemimpin, berhijrah dan berjihad di jalan Allah. Sesungguhnya barangsiapa yang keluar dari Jama’atul Muslimin walau sejengkal saja, berarti mereka telah melepaskan ikatan islam dari lehernya. Dan barangsiapa yang mengajak kembali kecara jahiliyah, maka ia termasuk penghuni jahannam.’’ Sahabat bertanya, ‘’Ya Rasulullah, walaupun ia sholat dan puasa?’’ Nabi Saw. Menjawab, ‘’Walaupun dia sholat, puasa dan mengaku muslim. Maka sebutlah kaum muslimin itu dengan telah ditentukan oleh Allah Swt., yaitu Al-Muslimin, Al-Mu’minin dan ‘Ibadullah.’’ (HR Ahmad).(Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Azim, Jilid 1, 1996: 60-61).


                                                                                                                                                                    
(Al-Nia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar