
Kiai Burhan baru saja bercerita
perihal keadaan surga dan neraka kepada sejumlah jamaah di masjid. Tiba-tiba
Hari mengacungkan tangannya. Ia seorang pemuda yang dikenal keras kepala oleh
warga sekitarnya. Matanya memperlihatkan rasa ketidaksenangan terhada cerita
Kiai Burhan. Dengan suara lantang ia berkata,”Kiai boleh saya bertanya?”
“Silahkan!” jawab Kiai Burhan
“Dari tadi saya mendengarkan
Kiai bercerita begitu terang mengenai surga dan neraka, apakah Kiai sudah
pernah ke sana?” Hari meneruskan pertanyaannya dengan sikap mengejek. Namun,
Kiai Burhan tetap menjawabnya dengan sikap ramah, “Saya belum pernah ke sana.”
Hari mengomel, ”Belum pernah ke
sana saja, ceritanya seperti sudah pernah ke sana.” Walaupun agak mendongkol,
Kiai Burhan tetap nersikap ramah. “Lha, kalau Saudara Hari bagaimana, “Kiai
Burhan balik bertanya.
“Maksud Kiai?” Hari bertanya
sambil menegernyitkan dahinya.
“Saudara percaya adanya surga
dan naeraka atau tidak?” jelas Kiai Burhan.
Dengan sombong Hari menyahut,
“Tidak! Saya tidak percaya. Manusia kalau sudah mati, jadi tulang belulang
habis perkara. Tidak ada apa-apa. Tidak ada surga. Tidak ada neraka!”
Kiai Burhan kemudian bertanya
kepada jamaah lainnya, “Apakah Saudara yakin bahwa besok akan ada surga dan
neraka?”
“Yakin betul!” jawab mereka
serempak. “Apakah Saudara sudah pernah ke sana sehinggah Saudara yakin betul?”
Belum!” jawab mereka serempak.
“Nah!” Kian Burhan melanjutkan
ceramahnya, “Untuk meyakinkan keberadaan surga dan neraka kita memang tidak
harus ke sana, Alloh swt. telah menjelaskan semua itu di dalam Al-Qur’an. Kita
sebagai umat Islam harus memahami dan mempercayai isinya. Keyakinan kita
terhadap isi Al-Qur’an itulah yang menunjutkan bahwa kita adalah benar-benar
orang yang beriman. Marilah hal itu kita renungkan bersama! ”Kiai Burhan
menutup ceramahnya.
(Dikutip dengan perubahan dari 30 Kisah Teladan, Bandung: CV Rosda, 1988)
Zikir & Pikir
Ingatlah hari di waktu Alloh
mengumpulkan para rasul, lalu Alloh bertanya, “Apa jawaban kaummu terhadap
seruanmu?” Para rasul menjawab, “Tidak ada pengetahuan kami, sesungguhnya
Engkaulah yang mengetahui perkara gaib.” (Q.S. Al-Ma’idah: 109)
|
Al-Nia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar