Minggu, 01 Januari 2017

Sikap-sikap Terpuji


Setelah Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalihah, ia menulis sepucuk surat kepada Hasan al-Basri, seorang ulama yang termasyhur pada zamannya. Umar bin Abdul Aziz meminta nasihat tentang bagaiman sifat dan perilaku seorang pemimpin dan imam yang baik. Hasan al-Basri membalas surat Umar bin Abdul Aziz tersebut. Hasan al-Basri berkata dalam suratnya, “Ya Amirulmukminin! Alloh swt. menjadikan imam itu sebagai pelurus sesuatu yang condong, tempat berlindung orang yang tertindas, memperbaiki sesuatu yang rusak, menguatkan sesuatu yang lemah, dan tempat mengedu orang yang mengalami kemalangan.”

Hasil gambar untuk gambar surat kartun

“Imam yang adil ya Amirulmukminin! Laksana seorang pengembala unta. Akan dihalaunya unta-untanya ke padang yang subur rumputnya, dijaukan dari tebing yang curam, dijaga dari serangan binatang buas, dan dipeliharanya dari panas dan dingin,
“Imam yang adil ya Amirulmukminin! Laksana seorang ayah yang mencintai anak-anaknya. Di waktu kecil ia mengasuhnya, setelah besar ia mndidiknya. Ketika masih hidup, segala usaha adalah untuk anaknya, dan setelah mati, harta peninggalnya adalah untuk anak-anak meraka juga,”
“Imam yang adil ya amirulmukminin! Laksana seorang ibu yang mangasihi anaknya. Dikandungnya dan dilahirkanya anak itu dengan penuh rasa sakit. Di waktu kecil diasuhnya dan dibelainya, matanya tak pernah tertidur karena manjaga anak itu. Kalau anaknya sakit, dia terlebih dahulu sakit, kalau anaknya senang, dia yang terlebih dahulu gembira.”
“Imam yang adil ya amirulmukminin! Adalah pelindung anak yatim yang menerima wasiat dari ayah itu ketika ia akan wafat. Imam yang adil adalah tempat penyimpanan barang bagi si miskin, yang diasuhnya dan dibelanya.”
“Iman yang adil ya amirulmukminin! Kerajaanya yang laksana hati di dalam tubuh mamusia. Baiknya tubuh kerena baiknya hati dan rusaknya tubuh karena rusaknya hati.”
“Iman yang adil ya amirulmukminin! Adalah seorang yang tagak di batas, diantara Alloh dan hamba-Nya. Didenganya kalam Alloh lalu disampaikannya kepada rakyatnya. Dilihatnya wajah Alloh lalu disampaikannya penglihatan itu kepada mereka. Ia berpegang kepada jalan Alloh dalam menuju kebahagiaan, lalu dibimbingnya pula kaumnya sehingga mereka turut merasakan kebahagiaan.”
(Dikutip dengan perubahan dari Lembaga Budi  karya Prof.Hamka, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985)
Zikir & Pikir
Krisis akhlak merupakan salah satu sebab merosotnya negara kita ini. Orang sudah tidak lagi memedulikan norma moral dalam berbagi segi kehidupan. Kita berpolitik secara haram, berbisnis secara haram, dan bekerja saling menjatuhkan. Sebagai umat Islam, kita harus memperbaikinya. Hal itu kita lakukan dengan cara memulai dari diri sendiri.


                Al-Nia 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar